Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menerangkan ini dalam sabda beliau (artinya): “Sesungguhnya
Jibril mengilhamkan ke dalam hatiku bahwa tidak ada satu pun jiwa yang
meninggal kecuali telah sempurna rezekinya. maka bertakwalah kepada
Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki. Jangan sampai lambatnya
rezeki menyeret kalian untuk mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah,
karena apa yang ada pada sisi Allah tidak akan bisa diperoleh dengan
bermaksiat kepada-Nya.” [ash-Shahihah: 2866]
MAKNA KEBERKAHAN
Kata al-barakah memiliki kandungan yang
sangat luas dan agung. Secara ilmu bahasa, al-barakah, berarti
berkembang, bertambah dan kebahagiaan. Imam an-Nawawi berkata: “Asal
makna keberkahan, ialah kebaikan yang banyak dan abadi”.
KUNCI-KUNCI REZEKI PENUH BERKAH
Diantara kunci tersebut adalah:01- Istighfar
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampunan kepada Rabbmu.” Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” [QS. Nuh : 10-12].
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya
berkata: “Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun
kepada-Nya dan kalian senantiasa manaati-Nya, niscaya Dia akan
membanyakkan rezeki kalian dan menurunkan air hujan serta keberkahan
dari langit. Selain itu, Dia juga akan mengeluarkan untuk kalian berkah
dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air
susu perahan untuk kalian, membanyakkan harta dan anak-anak kalian,
menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya terdapat bermacam-macam buah
untuk kalian, serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun itu
(untuk kalian).”
02- Takwa
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar
baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
[QS. ath-Tholaq : 2-3]
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan: “Maknanya,
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan melakukan apa yang
diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya, niscaya Allah
akan memberinya jalan keluar serta rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam
benaknya.”
03- Bertawakkal
Imam Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Hakim meriwayatkan dari Umar bin Khaththab t bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh
seandainya kalian benar-benar bertawakkal kepada Allah, niscaya kalian
akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat
pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan
kenyang.”
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya) : “…dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu.” [Qs. ath-Tholaq: 3]
Tatkala menafsirkan ayat tersebut, ar-Robi’ bin Khutsaim mengatakan: “(Mencukpkan) dari setiap yang membuat sempit manusia.”04-Silaturrahim
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturrahim.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]. Dalam hadits yang mulia di atas, Nabi menjelaskan bahwa silaturrahim membuahkan dua hal, kelapangan rezeki dan bertambahnya umur.05-Berinfak
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):“… dan apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’ [34]: 39)
Saat menafsirkan ayat di atas, al-Hafizh
Ibnu Katsir berkata: “Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa
yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkan-Nya,
niscaya Dia akan menggantinya untukmu di dunia. Dan di akhirat kau akan
diberi pahala dan ganjaran.”
06- Menafkahi penuntut ilmu agama
Anas bin Malik berkata (artinya):“Pada masa Rosululloh r, ada dua orang bersaudara yang salah satunya mendatangi Nabi (untuk belajar) dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Nabi, maka Beliau bersabda: ‘Barangkali engkau diberi rezeki dengan sebab dia.“ [HR. At-Tirmidzi dan Hakim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar